Selamat Datang di Blog AHIDA ... . Suatu kehormatan bagi saya atas kunjungan anda di blog ini. Semoga bermanfaat. Amiin... .

Sabtu, 07 Mei 2011

Islam Yes... Seks Bebas No...



Sudah menjadi maklum, remaja memang sosok yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Kenapa? Karena remaja masa pencarian jati diri yang mendorongnya mempunyai rasa keingintahuan yang tinggi, ingin tampil menonjol dan diakui eksistensinya. Namun di sisi lain remaja mengalami ketidakstabilan emosi sehingga mudah dipengaruhi teman dan mengutamakan solidaritas kelompok. Di usia remaja, akibat pengaruh hormonal, juga mengalami perubahan fisik yang cepat dan mendadak. Perubahan ini ditunjukan dari perkembangan organ seksual  menuju kesempurnaan fungsi serta tumbuhnya organ genetalia sekunder. Hal ini menjadikan remaja sangat dekat dengan permasalahan seputar seksual. Namun terbatasnya bekal yang dimiliki menjadikan remaja memag masih memerlukanperhatian dan pengarahan.
Remaja pada perkembangannya memerlukan lingkungan yang adaptif untuk bertanya dan membentuk karakter remaja yang bertanggung jawab terhadap dirinya. Ada kesan pada remaja seks itu menyenangkan, puncak rasa kecintaan,yang serba membahagiakan sehingga tidak perlu ditakutkan. Berkembang pula opini seks adalah sesuatu yang menarik dan perlu dicoba (sexpectation). Terlebih lagi ketika remaja tumbuh dilingkungan yang mal-adaptif yang akan mendorong terciptanya amoral yang merusak masa depan remaja. Dampak pergaulan bebas mengantarkan pada kegiatan menyimpang seperti seks bebas,, tindak keriminal termasuka borsi,, narkoba serta serta berkembangnya penyakit menularseksual,beberapa penelitian menunjukan remaja putera maupun puteri pernah berhubungan seksual.
Lantas bagaimana menurut pandangan Islam    
Seks adalah merupakan sesutu yang suci dan fitrah dan merupakan sarana penjaga kesinambungan eksistensi umat manusia di dunia dan juga sebagai sarana kesenangan bagi manusia. Sebagaimana hal dijelaskan dalam firman Allah SWT.
    ”Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang terpelajar” (QS Ar Rûm: 21)
Sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dan Rasulullah pun bersabda:
” Dua rakaat shalat yang didirikan oleh orang yang kawin lebih baik daripada keterjagaan (ibadah) di malam hari dan puasa (disiang hari) orang yang tidak kawin.” (Al-Hadist)
Lantas bagaimana hasrat seks itu?
Sama seperti nafsu untuk makan dan minum, sebagaimana telah difirmankan Allah dalam al-Quran.
    ”Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang dingini yaitu wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan , binatang-binatang ternak, dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan disisi Allahlah tempat kembali yang baik (surga)” (QS. Ali Imran: 14)
Dan penyaluran harus sesuai aturan agama  ikatan pernikahan, heteroseks, tidak dengan hewan dan mayat[1]
Yang Diperintahkan Agama
Perkawinan atau pernikahan adalah satu-satunya sarana yang sah yang diperintahkan agama, hala bagi pemenuhan kebutuhan seksual dan reproduksi  Memenuhi kebutuhan seksual diluar ikatan perkawinan adalah dosa.
Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) bagi perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa yang mendurhakai Allah dan RasulNya, maka sesungguhnya ia telah sesat, sesat yang nyata (QS Al Ahzab: 36)
Yang dilarang Agama
Salah satu yang dilarang dalam Agama Islam adalah perzinahan. Dan dalam Islam bukan hanya perzinahan yang harus dihindari, segala sesuatu yang mendekati (berpotensi) menggiring kepada perzinahan pun harus dihindari.
Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS Al-Israa’: 32).
Perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari akhirat dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan dari orang-orang yang beriman. Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina atau perempuan musyrik dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang Mukmin” (QS An-Nuur: 2-3)
Pada hakikatnya Islam adalah merupakan agama yang mendorong pemeluknya untuk menjadi manusia yang ‘berkualitas’ dengan melaksanakan titah Allah dan menjauhi apa-apa yang dilarangnya sehingga ia mencapai derajat Muttaqin. Karena pada dasarnya ajaran Islam memiliki tujuan yang hendak dicapai. Adapun tujuan tersebut diantaranya:
Pertama, hifduddin yakni menjaga kesucian agamanya. Setiap umat Islam dituntut untuk menjaga kesucian dengan memupuk akidah atau keyakinannya kepada Allah melalui aktifitas keagamaannya sehari-hari. Hal ini menjadi suatu hal yang penting karena baru-baru ini bermunculan ajaran-ajaran menyesatkan yang merusak akidah umat Islam. tugas kita sebagai umat muslim untuk selalu meningkatkan kualitas ibadah kepada Allah, apalagi sebagai remaja yang akan menjadi tulang punggung kemajuan nusa bangsa dan agama. Sepuluh tahun atau dua puluh tahun lagi, kitalah yang akan menentukan masa depan bangsa. Pepatah mengatakan If You Sing Before breakfast you will Fast The Excamination, yang artinya apabila kita bernyanyi sebelum datangnya pagi maka kita akan menagis sebelum datangnya malam. Maksudnya apabila kita berleha-leha di waktu muda maka pastinya kita akan sengsara di masa tua. Karena orang pemalas tidak akan merasakan manisnya madu tapi akan tengelam dalam pahitya empedu.
Ketiga Hifdunnafsi, artinya menjaga kehormatan dirinya. Tujuannya adalah agar setiap muslim khususnya para remaja memiliki rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri, dengan kata lain memelihara dirinya agar tidak terjerumus dalam jurang kenistaan. Memang ini zamannya era globalisasi tetapi jangan sampai kita terpengaruh oleh budaya dan pola pikir goblogisasi yang hidupnya tidak punya proteksi alias rem, tak pernah punya visi dan misi sehingga menjadi makhluk yang prustasi. Isu yang sekarang lagi membuming adalah kebebasan dalam pergaulan termasuk  Pree love, pree seks, yang hal ini jelas dilarang oleh agama. Larangan agama jelas tidak kosong dari nilai dan hikmah. Setiap apa yang dilarang oleh ajaran agama Islam berarti di sana ada keuntungan yang besar.



[1] ”Sesungguhnya kalian mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsu kalian (kepada mereka), bukan kepada wanita, kalian adalah kaum yang melampaui batas”(QS Al A’râf; 81).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar